Pernah nggak sih ngerasa terganggu dengan ring tone hp orang? Saya kok kadang merasa terganggu ya. Ndak tahu kenapa, saya kok nggak merasa tertarik menggunakan lagu-lagu ‘asik’ atau lagu yang ‘sedang trend’ atau suara-suara aneh untuk dijadikan ring tone.
Teman kerja saya yang duduknya pas di sebelah meja saya menggunakan ring tone lagu Peter Pan yang judulnya ‘Tak bisakah’ untuk hp-nya. Saya sering terlompat kaget di meja saya karena tanpa peringatan, tiba-tiba si Ariel berteriak kencang dengan volume keras disetel pada hp dengan speaker yang sember.
“Tak bisakah kau menungguku…….hingga nanti tetap menunggu….!!
Tak bisakah kau menantiku…..hingga nanti tetap menanti….!!!”
Ouch......sakit kuping.....!! Tak bisakah kau mengganti ring tone-mu, teman?
Pernah juga saya mengajar satu rombongan staf dari sebuah instansi pemerintah, dimana kebetulan salah satu peserta training berbadan besar, tegap, bertampang garang dan jarang tersenyum. Dia juga kerap menanyakan pertanyaan-pertanyaan sulit pada saya. Pokoke…..image saya terhadap dia adalah orang yang ‘keras’. Saat mengajar mereka, saya agak surprise karena tiba-tiba intro lagu Britney Spears ‘Baby one more time’ membahana di ruang kelas (nggak usah nanya kenapa orang Indonesia saat meeting atau training tetap menyalakan hp. Unfortunately, they just do). Suara Britney yang sok seksi dan kenes itu pun menggelegar di dalam ruangan.
“Oh…baby….baby….how was I supposed to know….Oh, Baby….hit me one more time…..”
Saya agak surprise karena tidak terlalu sering mendengar lagu tersebut digunakan sebagai ring tone, dan lebih surprise lagi ternyata hp yang berbunyi adalah kepunyaan si tampang sangar. Gak matching banget ah, tampang dengan selera musiknya...hehe... and btw, Britney, Can I please hit you, my dear?....
Teman kantor saya yang lain, dulu pernah (sekarang sudah diganti, syukur deh) menggunakan ring tone dengan suara 'bip bip'. Gak ada yang aneh dengan ring tone ini, kalau saja ring tone tadi tidak di set untuk bertambah nyaring untuk setiap suara 'bip bip' yang keluar, sampai panggilan telfon dijawab. Masalahnya, teman saya tadi sering keluar dari ruangan dan dia lebih sering meninggalkan hp di mejanya daripada membawanya. Hasilnya adalah setiap hp teman saya berbunyi, saya harus meringis ngilu mendengarkan suara 'bip bip' yang semakin lama semakin kedengaran seperti suara alarm kebakaran. 'bip bip', 'bip bip', 'bip bip', 'bip bip', 'bip bip', 'bip bip'..
Aaarghh...earplug....earplug.....!!
Lain individu, lain lagi ringtone yang digunakan. Seorang sahabat, sebut saja namanya Okim, menggunakan rekaman suara seseorang (yang dibuat dengan niat) sedang memanggil namanya. Jadi bila ada yang menelfon dia, hp-nya akan berbunyi, "Okim..okim...okim...okim...", begitu terus sampai panggilan dijawab. Bisa dipahami bahwa bila hp sahabat saya ini berbunyi di tempat umum, saya dengan malu akan berpura-pura tidak mengenal dirinya.
Please, dech....!! :) :)
Memang sih ring tone is all about taste. Tujuan menggunakan ring tone itu kan to personalize your hp, sebagai salah satu sarana identifikasi diri. Meskipun saya nggak habis pikir kenapa ada orang yang ingin di identifikasikan dengan suara kokok ayam (seperti ayah saya misalnya) atau suara nyamuk (yang ini murid saya yang lain). Atau mungkin juga taste saya untuk ring tone yang terlalu biasa-biasa saja, sehingga telinga saya agak 'sensitif' kalau mendengar suara-suara aneh atau lagu pop yang 'dipaksa' keluar dari speaker hp yang sember. :)
Kesimpulannya apa sih? hehehe.....mungkin kesimpulannya adalah saya punya level ke-nggak enak-an yang cukup tinggi, karena saya merasa belum tentu orang disekitar kita, yang bakal ikutan mendengar ring tone kita, menyukai lagu-lagu yang kita anggap ‘cool’ atau suara-suara aneh. Karena itu saya memilih ring tone yang conventional, 'adem', dan netral. :)
Namun sekali lagi saya sadar bahwa ring tone is all about taste. Sangatlah wajar kalau taste orang lain berbeda dengan saya. Belum tentu orang lain punya persepsi ' ring tone netral' yang sama dengan saya. Jadi yah kalau ring tone saya irritating for some people, mohon dibukakan pintu maaf...:). Saya pun berusaha 'memahami' ring tone yang berada diluar jalur 'netral' saya. Itung-itung praktek tepa selira skala kecil. Bukankah begitu? :) :) :)